loader

Please Wait ...

Elva Nurul Prastiwi
| Senin, 18 Mei 2020

Putra: Kondisi Sekolah Swasta Jaktim Memprihatinkan

Masalah pendidikan dan talenta sumber daya manusia menjadi konsen untuk diserap dan diperjuangkan.
Putra: Kondisi Sekolah Swasta Jaktim Memprihatinkan Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Timur, Putra Nababan memanfaatkan masa resesnya dengan turun ke Dapil berdialog menyerap aspirasi masyarakat dan juga melihat lebih jauh permasalahan pendidikan di Jakarta Timu

Jakarta, PutraNababan.com- Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Timur, Putra Nababan memanfaatkan masa resesnya dengan turun ke Dapil berdialog menyerap aspirasi masyarakat dan juga melihat lebih jauh permasalahan pendidikan di Jakarta Timur.

Putra terlihat banyak mendengar dan mencatat sejumlah aspirasi yang disampaikan masyarakat. Dalam kesempatan reses itu, beberapa kelompok masyarakat yang hadir diantaranya tokoh-tokoh masyarakat yang peduli pendidikan di Jakarta Timur.

"Saya ditugaskan Partai untuk bertugas di Komisi X yang salah satu mitra kerjanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Karena itu, ketika turun ke Dapil, masalah pendidikan dan talenta sumber daya manusia menjadi konsen saya untuk diserap dan diperjuangkan sekembalinya ke DPR," ujar Putra di Rumah Aspirasi Putra Nababan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (11/3).

Selain mengundang masyarakat untuk berdialog di Rumah Aspirasinya, Putra juga berkunjung ke sejumlah Sekolah mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK untuk meninjau kondisi sarana pra sarana pendidikan seperti ruang kelas, meja, kursi, alat peraga edukasi. 

Wartawan senior dengan 25 tahun pengalaman di dunia media tersebut juga menayakan berbagai kendala yang dihadapi sekolah swasta di Jakarta Timur yang bisa dibilang cukup memprihatinkan, mulai dari minimnya jumlah siswa hingga masalah kesejahteraan guru sekolah swasta yang sangat timpang dibanding guru sekolah negeri di DKI Jakarta.

Dalam kunjungan ke berbagai sekolah, Putra merasa sangat prihatin melihat kondisi sekolah swasta yang bisa dibilang "hidup segan mati tak mau".Dari kunjungan reses ke sejumlah sekolah di Jakarta Timur, Putra bisa memotret secara garis besar kondisi pendidikan di Dapilnya rata-rata terkait kesejahteraan guru swasta yang masih digaji jauh du bawah UMR, bahkan ada yang dibayar setiap jamnya Rp 15 ribu atau dalam satu bulan hanya mendapatkan Rp 300 ribu

Secara umum dijelaskan Putra, masalah pendidikan di Jakarta Timur yaitu kondisi sekolah swasta yang mengenaskan, mengingat semakin minimnya jumlah siswa karena bersaing dengan sekolah negeri yang gratis. Bahkan tidak sedikit sekolah swasta terancam tutup.

"Saya juga datang ke sekolah yang terkena banjir hingga empat kali dalam 2 bulan di awal tahun ini karena saluran air ke Banjir Kanal Timur (BKT) tersumbat. Buku-buku di perpustakaan rusak, dokumen sekolah juga kena banjir. Ini menjadi catatan saya untuk disuarakan di DPR agar ada solusi bagi sekolah-sekolah yang memprihatinkan kondisinya," demikian Putra.

 

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote