loader

Please Wait ...

Ali Imron Hamid
| Sabtu, 11 Jul 2020

Akrabkan Mahasiswa & Dunia Kerja, Putra Nababan Puji Mendikbud

Proyek mandiri dan proyek kemanusiaan bagus untuk menjadi terobosan agar mahasiswa-mahasiswa di Indonesia semakin dekat dengan dunia usaha.
Akrabkan Mahasiswa & Dunia Kerja, Putra Nababan Puji Mendikbud Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Apresiasi dan pujian dilontarkan politisi PDI Perjuangan terhadap konsep gagasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam upaya mengakrabkan mahasiswa dan dunia kerja.

Apresiasi itu disampaikan saat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat memaparkan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 pada rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI, di Jakarta, pekan lalu.

Dalam rilisnya yang dilansir pada Jumat (10/7/2020) kemarin, Mendikbud saat rapat itu menyampaikan gagasan untuk meningkatkan hubungan mahasiswa dengan dunia kerja melalui program Kampus Merdeka.

Dalam program ini, mahasiswa diberikan peluang yang sebesar-besarnya untuk belajar di luar program studi selama tiga semester, salah satunya dengan berwirausaha.

Mendikbud mengatakan, sangat penting bagi mahasiswa mendapat pengalaman dari dunia usaha dan industri (dudi) selama belajar di perguruan tinggi.

Dengan begitu, konsep link and match antara perguran tinggi dan dudi diharapkan dapat terwujud.

Di mana, lulusan perguruan tinggi dapat berkontribusi terhadap dudi dan pertumbuhan ekonomi.

“Kami ingin meningkatkan relevansi kualitas lulusan dengan dunia industri agar universitas dapat menstimulasi dunia nyata kebutuhan bekerja secara praktik baik dari soft skill maupun dalam kemampuan berkolaborasi dengan efektif,” ujar Mendikbud.

Gagasan itulah yang mendapat apresiasi langsung anggota Fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan.

Ia mengatakan, proyek mandiri dan proyek kemanusiaan bagus untuk menjadi terobosan agar mahasiswa-mahasiswa di Indonesia semakin dekat dengan dunia usaha.

“Saya sangat tertarik dengan proposal bisnis, transaksi konsumen-konsumen, slip gaji karyawan, ini betul-betul menunjukkan satu hal yang riil kepada mahasiswa kita”.

“Memiliki tanggung jawab terhadap suatu usaha terhadap karyawannya, punya bisnis model yang bisa dikembangkan seperti proyek-proyek yang sesuai dengan dengan minat dan bakat mereka,” ucap Putra.

Namun Putra juga mengingatkan, agar Mendikbud memiliki strategi untuk memastikan program Kemendikbud dapat berjalan sesuai rencana.

Utamanya menyangkut bagaimana supaya kebijakan Merdeka Belajar ini tidak berganti-ganti seiring dengan pergantian menteri, presiden dan lain sebagainya.

“(Diperlukan) bukan sekadar hanya meng-upgrading eselon 3, 2 dan 1, bukan hanya mengondisikan internal kementerian, tapi juga stakeholder yang ada di luar Kementerian,” tutur Putra memberi masukan.

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote