loader

Please Wait ...

Heru Guntoro
| Kamis, 18 Jun 2020

Lupakan Kurikulum, Putra Kritisi Evaluasi PJJ Kemendikbud

Putra menilai Kemendikbud terlalu berkutat pada permasalahan internet.
Lupakan Kurikulum, Putra Kritisi Evaluasi PJJ Kemendikbud

Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan mengkritisi evaluasi pembelajaran jarak jauh yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Putra menilai Kemendikbud terlalu berkutat pada permasalahan internet, padahal jauh dari pada itu kurikulum juga perlu diperhatikan.

"Hasil PJJ ini kan bukan hanya sinyal dan kuota. Tapi ini masalah kurikulum," kata Putra dalam diskusi daring ‘Kopi Sore Trijaya’ di Jakarta, Rabu (17/6).
 
Putra ingin melihat ada perubahan kurikulum secara nyata dari Kemendikbud terkait PJJ. Terlebih selama PJJ tidak ada interaksi secara efektif anatar guru dan peserta didik.

"Masalah kurikulum ini harus kita ketahui efektif atau tidak, bisa dipahami atau tidak oleh siswa, berdampak positif atau tidak pada pertumbuhan siswa dan baagaimana kemampuan gurunya," lanjut Putra.
 
Putra menegaskan, evaluasi kurikulum selama PJJ tak boleh luput oleh Kemendikbud. Lantas Putra menyinggung hasil survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait pembelajaran jarak jauh.
 
"Harusnya ada hasil yang kualitatif dari Kemenddikbud, bukan malah kita melihat hanya hasil dari KPAI. Ini kan persoalannya terkait kurikulum," sambung Putra.

Untuk itu Putra berharap ada kurikulum khusus yang dapat diterapkan bagi satuan pendidikan. Hal ini dibutuhkan untuk memperlancar proses PJJ.
 
"Yang kita butuhkan penyempurnaan atau setidaknya bisa berjalan 70 persen saja sudah baik kurikulum yang baru itu. Kurikulum manual tentu tidak bisa dicemplungkan begitu saja untuk pembelajaran digital," tandas mantan pemimpin redaksi televisi berita ini.

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote